Tuesday, May 27, 2008

TERAPI ENAM GELAS AIR
Periasamy DIM & DACC ― Bohiraj Vedante Maharish Charity, Kabtha Health and Research Centre Karur 639006, TN India



--------------------------------------------------------------------------------


Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter, dll. Hanya minum air minum air minum, penyakit di bawah ini dapat disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:

Sakit kepala ― Darah tinggi ― Kurang darah ― Rematik ― Lumpuh ― Kegemukan ― Radang/Sakit persendian ― Radang selaput lendir ― Gangguan jantung ― Mabuk, pusing, gamang ― Batuk ― Asma ― Bronchitis ― TBC paru-paru ― Radang otak ― Batu ginjal ― Penyakit saluran kencing ― Kelebihan asam urat ― Mencret ― Disentri ― Ambeien ― Sembelit ― Hosthobics (Ing) ― Kencing manis ― Penyakit mata ― Pendarahan di mata & mata merah ― Haid tidak teratur ― Leukimia ― Kanker peranakan ― Kanker payudara ― Radang tenggorokan

Bagaimana Air Minum itu Bekerja?
Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah, seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru. Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan kerana itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.

Bagaimana Melakukan Terapi Air Ini?
® Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1,5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1,5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai "usaha paana chikitsa". Setelah itu anda boleh mencuci muka.
® Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1,5 liter air ini.
® Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkhohol pada malam sebelumnya.
® Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.

Apakah Mungkin Minum 1,5 Liter Air Sekaligus?
Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum air 1,5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh meminum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:
Sembelit - 1 hari
Asam urat - 2 hari
TBC Paru-paru - 3 bulan
Tekanan darah - 4 minggu
Kencing manis - 7 hari
Kanker - 4 minggu

Catatan:
Disarankan agar penderita radang/sakit persendian dan rematik melaksanakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.
Kami mohon dengan sangat, metode diatas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebarluaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara, dan tetangga - kerana ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat.

Lokas Samasthaas Sukhino Bhavanthu [Semoga Manusia Seluruh Dunia Berbahagia]




BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENYEBARAN INFORMASI INI, ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA. Selengkapnya......

La Tahzan : Jangan Bersedih Kerana Anda Berbeda Dengan Orang Lain

Jangan Bersedih Kerana Anda Berbeda Dengan Orang Lain


---


Dr. James Gordon Gilkey mengatakan, "Permasalahan ingin menjadi diri sendiri adalah sesuatu yang sudah tua setua sejarah dan sangat umum sekali seperti kehidupan manusia. Seperti halnya permasalahan ingin tidak menjadi diri sendiri, ini juga menjadi sumber yang banyak menimbulkan permasalahan psikologis."

Yang lain mengatakan, "Anda dalam penciptaan ini adalah sesuatu yang lain, yang tidak seorang pun menyerupai anda, dan sebaliknya, anda juga tidak menyerupai seorang pun. Sebab, Dzat Sang Pencipta telah membedakan masing-masing diantara makhluk."

Allah berfirman:
{Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.} [QS. Al-Lail:4]

Angelo Battero telah menulis 30-an buku dan ribuan artikel tentang mendidik anak. Katanya, ''Tidak ada orang yang paling menderita melebihi orang yang tumbuh tidak menjadi dirinya sendiri, tumbuh tidak menjadi jasadnya sendiri, dan tidak menjadi pikirannya sendiri.''

Allah berfirman:
{Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya.} [QS. Ar-Ra'd:17]

Setiap orang memiliki sifat, watak, serta potensinya sendiri. Maka dari itu, seseorang tak boleh melebur ke dalam kepribadian orang lain.

Anda diciptakan dengan bakat tertentu untuk melakukan sebuah pekerjaan tertentu pula. Seperti dikatakan: ''Bacalah diri anda, lalu pahami apa yang akan anda berikan.''

Emerson dalam makalah On Self-Reliance menuliskan, ''Akan sampai waktunya nanti ketika ilmu pengetahuan manusia sampai pada sebuah keyakinan bahwa kedengkian itu adalah sebuah kebodohan, dan bertaklid adalah bunuh diri. Dan, seseorang harus menerima dirinya sendiri dalam keadaan apapun, kerana itu adalah nasibnya. Walaupun alam semesta ini penuh dengan hal-hal yang baik, namun seseorang baru dapat menghasilkan satu biji atom setelah menanam dan mengolah tanah yang telah diberikan kepadanya. Kekuatan yang ada dalam dirinya adalah sesuatu yang baru dalam alam ini. Dan tidak ada yang tahu seberapa besar kemampuannya, sampai pun dirinya sendiri, hingga ia mencoba.''

{Dan, katakanlah: ''Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan itu.''} [QS. At-Taubah:105]
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Jangan Bersedih Dengan Ujian dan Cobaan Allah. Sebab, Bisa Jadi Itu Merupakan Karunia dan Ganjaran

Jangan Bersedih Dengan Ujian dan Cobaan Allah. Sebab, Bisa Jadi Itu Merupakan Karunia dan Ganjaran


---


Dr. Samuel Johnson mengatakan, "Kebiasaan melihat sisi baik dari semua peristiwa jauh lebih berharga daripada mendapatkan penghasilan seribu poundsterling dalam setahung."

{Dan, tidakkah mereka (orang-orang munafik) itu memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak juga bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran.} [QS. At-Taubah:127]

Sebaliknya, al-Mutanabbi mengatakan, ''Semoga semua peristiwa tidak menjual diriku untuk yang telah diambil dariku dengan kesabaran dan pengalaman yang diberikan.''

Mu'awiyah berkata, ''Bisa dikatakan orang sabar bila telah mengalami.''

Abu Tamam berujar, ''Betapa banyak nikmat Allah yang ada padanya, namun ia laksana di tempat asing dan tawanan.''

Seorang salaf berkata kepada salah seorang yang kaya, ''Aku melihat nikmat pada dirimu, maka ikatlah ia dengan rasa syukurmu.''

Allah berfirman, {Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.} [QS. Ibrahim:7]

{Dan, Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah. Kerana itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.} [QS. An-Nahl:112]
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Jangan Bersedih Selama Anda Masih Memiliki Sepotong Roti, Segelas Air dan Kain Yang Menutupi Tubuh

Jangan Bersedih Selama Anda Masih Memiliki Sepotong Roti, Segelas Air dan Kain Yang Menutupi Tubuh


---


Seorang pelaut terombang-ambing di Lautan Teduh selama dua puluh satu hari. Tatkala selamat ia ditanya oleh banyak orang tentang pelajaran terbesar yang ia dapat dari peristiwa itu. Katanya, "Pelajaran terbesar yang dapat aku ambil dari pengalaman ini adalah: Jika anda masih memiliki air yang bersih dan makanan yang cukup, tak perlu sedih."

Seorang bijak mengatakan, "Kehidupan hanyalah sesuap nasi dan seteguk minuman, selebihnya adalah sia-sia."

Jonathan Swift - penulis Gulliver's Travel - mengatakan, "Dokter yang paling baik di dunia adalah dokter ahli Diet, dokter Ketenangan dan dokter Riang. Mengurangi makan dengan ketenangan dan kegembiraan adalah obat paling mujarab, yang tidak perlu dipertanyakan lagi."

Penyebab obesitas adalah penyakit kronis. Perut buncit hanya akan menumpulkan otak. Ketenangan adalah makanan lezat bagi hati dan pesta bagi jiwa. Sedangkan keriangan adalah awal dari kegembiraan dan makanan yang bergizi.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan :Jangan Kagumi Orang Jahat, Tapi Kagumilah Orang Baik

---


Aristoteles mengatakan, "Manusia ideal adalah manusia yang bergembira dengan pekerjaan yang ia lakukan demi kepentingan orang lain dan ia sangat malu jika ada orang lain melakukan pekerjaan yang menjadi tugasnya. Sebab memberi belas kasihan kepada orang lain adalah sebuah tanda ketingian nilai. Sedangkan menerima belas kasihan dari orang lain merupakan petunjuk tentang kegagalan."

Dalam sebuah hadits disebutkan: "Tangan yang di atas jauh lebih baik daripada tangan yang di bawah."

Yang di atas adalah yang memberi. Sedangkan yang di bawah adalah yang menerima.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Alam Memang Diciptakan Seperti Itu

Alam Memang Diciptakan Seperti Itu


---


Suatu hari Marcus Aurelius - salah seorang kaisar Romawi yang bijaksana - berkata, "Aku akan menghadapi orang-orang yang banyak bicara, yang egois alias hanya cinta pada diri mereka sendiri. Namun aku tidak kaget dan terganggu dengan itu semua. Sebab aku tidak pernah membayangkan alam yang tidak ada manusia seperti mereka!"
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Jangan Bersedih Kerana Masalah yang Sepele, Sebab Dunia dan Isinya Tidak Ada Artinya

Jangan Bersedih Kerana Masalah yang Sepele, Sebab Dunia dan Isinya Tidak Ada Artinya


---


Pernah suatu hari seorang yang salih dilemparkan ke kawanan singa. Tapi, Allah menyelamatkannya. Orang-orang pun bertanya kepadanya, "Apa yang anda pikirkan saat itu?" Orang salih itu menjawab, "Saya memikirkan tentang liur singa, apakah najis atau tidak. Dan, apa pendapat ulama tentang masalah ini?"

Saya telah menyebut nama Allah pada saat saya takut kepada-Nya bersama-sama orang-orang pemberani - dengan tombak yang sangat berbahaya. Maka lupalah aku semua kelezatan yang menggiurkan di hari nan pikuk hanya demi Sang Maha Perkasa. Allah Yang Maha Tinggi telah membedakan para sahabat sesuai dengan tujuan yang ada dalam hati mereka. Firman-Nya,
{Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada orang yang menghendaki akhirat.} [QS. Ali-Imron:152]

Ibnu Qayyim menyebutkan, nilai manusia itu bisa diukur dengan semangat dan apa yang ia inginkan!

Salah seorang bijak bestari mengatakan, "Beritahukan kepadaku tentang apa yang dipikirkan seseorang, maka akan aku beritahukan kepadamu siapa sebenarnya orang itu!"

Ya, Allah akan memberikan naungan kepada siapa yang merindukan, dan memberikan perlindungan kepada siapa yang menginginkannya.

Di tengah laut, sebuah perahu terbalik dan seorang ahli ibadah terlempar ke laut. Maka dia pun mulai berwudhu' dan mencuci anggota tubuhnya satu per satu. Dia berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidungnya, lalu menyemburkannya. Ia berusaha untuk mencapai daratan, dan ternyata ia selamat. Kemudian ditanyakan hal itu kepadanya. Katanya, "Aku ingin berwudhu' sebelum meninggal agar mati dalam keadaan suci."

Pada saat sakaratul maut, Imam Ahmad menunjuk ke arah jenggotnya untuk mengingatkan mereka yang mewudhukannya. {Kerana itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat.} [QS. Ali-Imron:146]
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan :Jangan Bersedih Selama Anda Beriman Kepada Allah

---


Keimanan adalah rahasia di balik kerelaan, ketenangan dan rasa aman. Sebaliknya, kebingungan dan kesengsaraan selalu mengiringi kekufuran dan keraguan. Sering saya melihat orang-orang pandai - bahkan jenius - yang jiwa mereka hampa dari cahaya risalah. Sehingga pernyataan-pernyataan mereka terhadap hal-hal yang berhubungan dengan syariat sangat menyakitkan.

Pendapat Abul A'la al-Ma'arri tentang syariah: ''(Semua yang ada hanyalah) pertentangan, dan kita hanya bisa diam.''

Sedangkan pendapat ar-Razi: ''Puncak dari keberanian akal adalah keterbelengguan.''

Al-Juwaini mengatakan, "Dia tidak tahu dimana Allah berada: Al-Hamdani telah membuatku bingung, Al-Hamdani membuatku bingung, al-Hamdani membuatku bingung."

Elia Abu Madhi berkata,
"Aku tak tahu dari mana aku datang, tapi aku datang. Kulihat jejak-jejak membentuk jalan, lalu aku pun berjalan."

Masih banyak lagi ungkapan-ungkapan lain yang memiliki makna serupa. Banyak pula ungkapan kata dengan kadar kedekatan dan kejauhan yang berbeda terhadap kebenaran. Saya menjadi tahu bahwa dengan keimanan, manusia akan dapat menggapai bahagia. Sebaliknya, dengan kebingungan dan keraguannya dia menjadi sengsara.

Ungkapan-ungkapan berikut sama artinya dengan yang telah disebutkan di atas. Yakni kata-kata sombong yang diucapkan oleh Fir'aun, si pelaku dosa besar: "Aku tidak mengetahui Rabb bagimu selain Aku." (QS. Al-Qashash:38), seraya berkata: "Akulah Rabb-mu yang paling tingi." (QS. An-Naziat:24).

Sungguh, sebuah kekufuran yang memporak-porandakan dunia.

James Allen, penulis buku How Man Thinks, mengatakan, "Manusia akan tahu bahwa setiap kali dia mengubah cara pandangnya terhadap sesuatu dan orang lain, maka sesuatu dan orang lain itu akan berubah sikap terhadap dirinya... Biarkanlah orang akan mengubah cara berpikirnya dan kita akan terperanjat, betapa cepat kehidupan materialnya berubah. Sesuatu yang sakral untuk membentuk tujuan kita adalah diri kita sendiri."

Tentang pemikiran yang salah dan pengaruh yang ditimbulkannya, Allah berfirman,
{Tetapi mereka menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa.} [QS. Al-Fath:12]

{Mereka menyangka dengan sangkaan yang tidak benar kepada Allah seperti sangkaan orang-orang jahiliyah.} [QS. Ali-Imron:154]

Kembali James Allen, ''Semua yang telah direalisasikan oleh manusia tak lain merupakan hasil langsung dari pemikiran-pemikiran pribadinya. Manusia mampu bangkit, menang dan meraih tujuan-tujuan hidupnya dengan pikirannya. Dia akan senantiasa lemah dan celaka jika menolak untuk memahami ini semua.''

Allah berfirman tentang tekad yang kuat dan pemikiran yang benar,
{Dan, jika mereka mau berangkat, tentulah mereka akan menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka.} [QS. At-Taubah:40]

Dalam firman-Nya yang lain,
{Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah akan menjadikan mereka mendengar.} [QS. Al-Anfal:23]

{Maka Allah mengetahui apa yang ada di hati mereka, lalu dia turunkan ketenangan atas mereka.} [QS. Al-Fath:18]
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Jangan Bersedih : ......

Jangan Bersedih Atas Kegagalan, Kerana Anda Masih Memiliki Banyak Kenikmatan!


---


Renungkanlah: betapa banyaknya nikmat dan karunia Allah yang ada pada anda. Lalu, bersyukurlah kepada-Nya atas semua itu, dan sadarilah bahwa anda benar-benar telah bergelimang dengan pemberian-Nya.

Allah berfirman,
{Dan, jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.} [QS. Ibrahim:34]

{Dan, menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.} [QS. Luqman:20]

{Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allahlah datangnya.} [QS. An-Nahl:53]

Allah menegaskan betapa besarnya kenikmatan yang Dia berikan kepada hamba-hamba-Nya sebagaimana berikut,
{Bukankah Kami telah memberikan kepadanya kedua mata, Lidah dan dua bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.} [QS. Al-Balad:8-10]

Ada banyak kenikmatan yang terus mengalir: nikmat kehidupan, nikmat kesehatan, nikmat pendengaran, nikmat penglihatan, nikmat kedua tangan dan kedua kaki, nikmat air dan udara, dan nikmat makanan. Dan, yang paling agung dari semua itu adalah nikmat 'hidayah rabbaniyah', yakni agama Islam. Apakah anda ingin mata anda ingin dibeli dengan harga satu juta dolar? Apakah anda ingin menjual kedua telinga anda dengan harga satu juta dolar? Apakah anda ingin kedua kaki anda dibeli dengan harga satu juta dolar? Apakah anda ingin kedua tangan anda dibeli dengan harga satu juta dolar? Apakah anda ingin menjual hati anda dengan harga satu juta dolar? Betapa banyak harta yang ada di tanganmu namun anda tidak menunaikan rasa syukurmu.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni



Jangan Bersedih Atas Sesuatu yang Tak Pantas Anda Sedihkan


---


Kebahagiaan seseorang akan semakin bertambah, berkembang, dan mengakar adalah manakala ia mampu mengabaikan semua hal sepele yang tak berguna. Kerana, orang yang berambisi tinggi adalah yang lebih memilih akhirat.

Syahdan, seorang ulama salaf memberi wasiat kepada saudaranya demikian, "Bawalah ambisimu itu ke satu arah saja, yakni bertemu dengan Allah, bahagia di akhirat, dan damai di sisi-Nya."
{Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabb-mu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi bagi Allah.} [QS. Al-Haqqah:18]

Tidak ada ambisi yang lebih mulia selain ambisi yang demikian itu. Apalah arti sebuah ambisi yang hanya tertuju kepada kehidupan ini saja. Kerana, semua itu hanya akan bermuara pada ambisi untuk meraih kedudukan, jabatan, emas perak, anak-anak, harta benda, nama besar dan kemashuran, istana-istana dan rumah-rumah besar yang kesemuanya ini akan musnah dan sirna.

Allah Swt menggambarkan salah satu sifat musuh-musuh-Nya, yakni kaum munafik sebagaimana berikut:
{Sedangkan yang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri. Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah.} [QS. Ali-Imron:154]

Begitulah, mereka hanya berambisi memuaskan hawa nafsu, perut, dan syahwat mereka. Maka, mereka pun tak memiliki ambisi yang lebih tinggi dari itu.

Syahdan, tatkala Rasulullah membaiat para sahabat di bawah suatu pohon, ada seorang munafik yang justru meninggalkan baiat itu untuk mencari untanya yang berwarna merah. Dan orang itu berkata, "Aku akan lebih bahagia dengan menemukan untaku daripada aku ikut baiat yang kalian lakukan itu." Maka Rasulullah pun berkata, "Kalian semua mendapat ampunan, kecuali pemilik unta merah ini."

Bahkan, orang munafik seringkali tak hanya ingin menyesatkan dirinya sendiri, tetapi juga acapkali mengajak para sahabat yang lain. Terbukti, mereka misalnya pernah berkata, "Tak usahlah kalian berangkat perang pada saat panas-panas begini." Maka, Allah pun menimpali demikian,
{Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu jauh lebih panas."} [QS. At-Taubah:81]

Orang munafik yang lain pernah berkata,
{Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.} [QS. At-Taubah:49]
Itulah orang munafik. Dia hanya memikirkan keuntungan pribadinya saja.
{Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah.} [QS. At-Taubah:49]

Selain itu, orang munafik selalu mencemaskan harta dan keluarganya saja. Terbukti, mereka pernah berkata,
{Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkan ampunan bagi kami.} [QS. Al-Fath:11]

Demikianlah, semua ambisi dan keinginan mereka itu sangat rendah sekali dan tak bernilai. Dan, ambisi seperti itu hanya akan dikejar oleh orang-orang bodoh yang tak berharga. Lain halnya dengan para sahabat yang agung, kerana mereka selalu mengharapkan keutamaan dan keridhaan dari Allah.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni


Jangan bersedih, perbanyaklak istighfar kerana Allah Maha Pengampun!


---


{Maka, aku katakan kepada mereka: "Mohon ampunlah kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula di dalamnya untukmu sungai-sungai."} [QS. Nuh:10-12]

Perbanyaklah membaca istighfar agar anda dapat menemukan jalan keluar, mendapatkan ketenangan batin, harta yang halal, keluarga yang salih, dan hujan yang deras.

{Dan, hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepada-Nya. [Jika kamu mengerjakan demikian], niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik [terus menerus] kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan [balasan] keutamaannya.} [QS. Hud:3]

Dalam sebuah hadits disebutkan: "Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar untuk setiap kecemasan dan akan membukakan pintu keluar dari setiap kesempitan."

Anda harus banyak membaca sayyidul istighfar, sebagaimana termuat dalam hadits Shahih Bukhari: "Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah selain Engkau. Engkau ciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan menjalankan semua janjiku untuk-Mu dengan segala kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku lakukan. Aku akan kembali kepada-Mu dengan segala nikmat-Mu atasku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku kerana tidak ada yang memberi ampunan terhadap dosa-dosa kecuali Engkau."
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni


Jangan Bersedih, Usirlah Setiap Kegalauan!


---


Berhentinya seorang mukmin dari beraktivitas adalah kelalaian. Kekosongan adalah musuh yang mematikan, dan kesenggangan adalah sebuah kemalasan. Dan, kebanyakan orang yang selalu gundah dan hidup dalam kecemasan adalah mereka yang terlalu banyak waktu senggangnya dan sedikit aktivitasnya. Adapun manfaat yang mereka dapatkan dari semua itu adalah hanya sekedar desas-desus dan omong kosong yang tak berguna. Itulah keuntungan yang juga diraih oleh mereka yang tak pernah mengerjakan amalan yang bermakna dan berbuah pahala.

Oleh sebab itu, hendaknya kamu senantiasa bergerak, bekerja, mencari, membaca, membaca al-Qur'an, bertasbih, menulis atau mengunjungi sahabat. Gunakan waktu sebaik-baiknya, dan jangan biarkan ada waktu satu menit pun yang terbuang sia-sia! Ingat, sehari saja anda kosong tak bergerak, niscaya kegundahan, kerasahan godaan dan bisikan setan akan mudah menyelinap dalam tubuh anda! Dan bila sudah demikian, maka anda akan menjadi lapangan permainan para setan.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Jangan Bersedih Karena.....

JANGAN BERSEDIH KERANA GANGGUAN ORANG LAIN, DAN MAAFKANLAH ORANG YANG BERBUAT JAHAT KEPADA ANDA!


---


Harga hukuman (qishash) yang paling mahal adalah harus dibayarkan oleh pendendam dan pendengki saat ia mendengki orang lain. Pasalnya, ia harus membayar semua itu dengan hati, daging, darah, perasaan, kedamaian, ketentraman, dan kebahagiaannya. Maka, betapa meruginya seorang pendengki.

Allah telah mengabarkan kepada tentang obat dan penyembuhan dari penyakit ini,

{Dan, orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan [kesalahan] orang.} [QS. Al-Imron:134]

{Jadilah kamu pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.} [QS. Al-A'raf:199]

{Tolaklah semua (kejahatan) itu dengan cara yang lebih baik, dan tiba-tiba orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan, seolah-olah dia telah menjadi teman yang amat setia.} [QS. Fushshilat:34]
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Jangan Bersedih Tunggulah.....

Jangan Bersedih, Tunggulah Jalan Keluar!


---


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi disebutkan: "Sebaik-baik ibadah adalah menunggu jalan keluar."
{Bukankah shubuh itu sudah dekat?} (QS. Hud:81)

Cahaya fajar bagi orang-orang yang ditimpa kesedihan itu telah menyeruak, maka jelanglah pagi dan tunggulah kemenangan dari sang penakluk.

Orang Arab berkata, "Jika seutas tali sudah sangat meregang, niscaya ia akan segera putus!" Artinya: "Jika persoalannya sudah kritis, maka tunggulah jalan keluar."

Allah berfirman,
{Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.} (QS. Ath-Thalaq:2)

{Dan, barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahalanya.} (QS. Ath-Thalaq:5)

{Dan, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya.} [QS. Ath-Thalaq:4]

Salah seorang penyair berkata,

Betapa banyak jalan keluar yang datang setelah rasa putus asa, dan betapa banyak kegembiraan datang setelah kesusahan. Siapa yang berbaik sangka pada Pemilik 'Arsy dia akan memetik manisnya buah yang dipetik di tengah-tengah pohon berduri.Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan: "Aku sesuai sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, maka ia bebas berprasangka apa saja kepada-Ku."

Allah berfirman,
{Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi tentang keimanan mereka dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkanlah orang-orang yang Kami kehendaki.} [QS. Yusuf:110]

{Maka, sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.} [QS. Al-Insyirah:5-6]

Ada sebuah pernyataan yang beredar di kalangan ahli tafsir, yang bahkan menurut sebagian dari mereka ditetapkan sebagai hadits. Pernyataan berbunyi demikian: "Satu kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan."

Allah berfirman,
{Barangkali Allah mengadakan sesudah itu suatu hal yang berat.} [QS. Ath-Thalaq:1]

{Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.} [QS. Al-Baqarah:214]

{Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.} [QS. Al-A'raf:56]

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan: "Ketahuilah bahwa pertolongan itu ada bersama dengan kesabaran dan jalan keluar itu akan selalu beriringan dengan cobaan."

Seorang penyair berkata,
Jika persoalan telah sangat sulit, tunggulah jalan keluarnya, sebab ia akan segera menemukan jalan keluarnya.

Penyair yang lain berkata,
Banyak mata yang tetap melek dan banyak pula yang tidur dalam masalah yang mungkin terjadi atau tidak ada akan terjadi. Tinggalkanlah kesedihan sedapat yang engkau lakukan sebab jika engkau terus bersedih engkau akan berubah menjadi gila. Sesungguhnya Rabb yang telah mencukupimu sebelumnya, Dia akan mencukupimu besok dan hari-hari mendatang.

Penyair yang lain mengatakan,
Biarkanlah takdir berjalan dengan tali kekangnya dan janganlah engkau tidur kecuali dengan hati yang bersih. Tak ada diantara kerdipan mata dan meleknya kecuali Allah kan mengubah dari kondisi ke kondisi lainnya.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Jangan Bersedih Semua hal.....

Jangan Bersedih, Semua Hal Akan Terjadi Sesuai Qadha' dan Qadar!


---


Segala sesuatu itu ada dan akan terjadi sesuai dengan ketentuan qadha' dan qadar-nya. Ini merupakan keyakinan orang-orang Islam dan para pengikut setia Rasulullah saw. Yakni, keyakinan mereka bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak akan pernah ada dan terjadi tanpa sepengetahuan, izin, dan ketentuan Allah.
{Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.} (QS. Al-Hadid:22)

{Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.} (QS. Al-Qamar:49)

{Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.} (QS. Al-Baqarah:155)

Dalam sebuah hadits disebutkan: "Sungguh unik perkara orang mukmin itu! Semua perkaranya adalah baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itu juga menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin."

Rasulullah bersabda: "Jika engkau memohon, maka memohonlah kepada Allah, dan engkau minta pertolongan mintalah kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh makhluk itu berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu berupa sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kepadamu selain berupa sesuatu yang telah ditetapkan Allah bagimu. Dan, seandainya mereka semua berkumpul untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah atasmu. Pena-pena telah kering dan lembaran-lembaran telah dilipat."

Dalam sebuah hadits shahih yang lain disebutkan: "Ketahuilah bahwa apa yang menimpamu tidak akan luput darimu, dan apa yang tidak akan menimpamu tidak akan pernah menimpamu."

Juga diriwayatkan dari Rasulullah, beliau bersabda, "Pena telah kering, wahai Abu Hurairah, berkaitan dengan apa yang akan engkau hadapi."

Beliau juga bersabda, "Kejarlah apa yang bermanfaat untukmu, dan mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan mudah menyerah dan jangan pernah berkata, 'Kalau saja aku melakukan begini pasti akan jadi begini.' tapi katakanlah, 'Allah telah mentakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki pasti akan Dia lakukan'."

Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah dia bersabda, "Allah tidak menentukan sebuah qadha' bagi hamba kecuali qadha' itu baik baginya."

Pernah sebuah pertanyaan tentang kemaksiatan dilontarkan kepada Syaikhul Islam ibnu Taimiyah, "Apakah maksiat itu baik bagi seorang hamba?"

Dia menjawab, "Ya! Namun dengan syarat dia harus menyesali, bertaubat, beristighfar, dan merasa sangat bersalah."

Allah berfirman,
{Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.} (QS. Al-Baqarah:216)

Dua bait syair berbunyi:
Ini adalah takdir maka celakalah aku atau tinggalkan semua takdir akan berjalan walau terhadap lubang jarum.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Jangan Bersedih Karena.....

Jangan Bersedih, Kerana Rabb Maha Pengampun Dosa dan Penerima Taubat!
---


Firman Allah, {Katakanlah:"Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."} (QS. Az-Zumar:53)

Tidakkah firman Allah ini dapat melapangkan hati, menghilangkan keresahan, dan menghapuskan kegundahan anda?

Tampak bahwa Allah sengaja menyapa manusia dengan kalimat "Wahai hamba-hamba-Ku..." adapun tujuannya, tak lain adalah menyatukan hati para hamba-Nya dan menyentuh perasaan mereka agar mendengarkan ayat tersebut dengan baik. Setelah itu, terlihat bahwa Dia mengkhususkan firman-Nya itu untuk orang-orang yang melampaui batas. Itu dilakukan Allah kerana mereka merupakan golongan manusia yang paling banyak melakukan dosa dan kesalahan. Nah, bagaimana dengan kita yang tentu saja juga sering melakukan dosa dan kesalahan?

Dalam ayat tersebut, Allah juga melarang hamba-Nya berputus asa dalam memohon ampunan Allah. Allah mengabarkan pula bahwa Dia akan mengampuni siapa saja yang bertobat kepada-Nya, baik dari dosa-dosa kecil maupun yang besar.

Tidakkah anda merasa gembira dan bahagia dengan firman Allah Swt.
{Dan, (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri mereka sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu, sedang mereka mengetahui.} (QS. Ali-Imron:135)

juga firman-Nya,
{Dan, barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.} (QS. An-Nisa:110)

Firman-Nya yang lain,
{Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu) yang kecil dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)} (QS. An-Nisa:31)

Firman-Nya yang lain,
{Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.} (QS. An-Nisa:64)

{Dan, sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang benar.} (QS. Thaha:82)

Tatkala Musa membunuh seseorang maka dia berkata:
{"Hai Rabb-ku, ampunilah aku," maka Dia mengampuninya.} (QS. Al-Qashash:16)

Juga firman Allah yang menjelaskan tentang Nabi Daud setelah bertobat dan Allah mengampuninya,
{Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya, dia mempunyai kedudukan yang sangat dekat Pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.} (QS. Shad:25)

Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengasih dan Maha Mulia. Bagaimana tidak, Dia masih menawarkan rahmat dan maghfirah-Nya kepada orang-orang yang meyakini trinitas. Firman Allah tentang mereka,
{Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasannya Allah adalah salah satu dari yang tiga," padahal sekali-kali tidak ada Ilah selain dari Ilah Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa azab yang pedih. Maka, mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.} (QS. Al-Maidah:73-74)

Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah saw bersabda, "Allah Yang Maha Tinggi berfirman; "Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kamu berdoa kepada-Ku dan mengharapkan-Ku maka Aku akan mengampunimu atas semua dosa yang kamu lakukan, dan Aku tidak peduli. Wahai anak adam, andaikata dosa-dosamu itu sampai ke puncak langit kemudian kamu meminta ampunan kepada-Ku niscaya Aku ampuni dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya kamu datang kepada-Ku dengan dosa yang besarnya seisi bumi seluruhnya, kemudian datang menemui-Ku dan tidak menyekutukan Aku dengan yang lain niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan yang besarnya seisi bumi seluruhnya."

Dalam sebuah hadits shahih yang lain Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar orang yang melakukan dosa pada siang hari bertobat dan Dia membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang melakukan kesalahan kesalahan di malam hari bertobat, hingga nanti ketika matahari terbit dari arah barat."

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan: "Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian melakukan dosa di malam hari, sedangkan Aku mengampuni semua dosa. Maka, mintalah kalian semua ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kalian."

Dalam sebuah hadits shahih yang lain juga disebutkan: "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Seandainya kalian tidak melakukan dosa niscaya Allah akan menghilangkan kalian, dan akan mendatangkan kaum yang lain yang melakukan dosa-dosa namun memohon ampunan kepada Allah, yang kemudian Dia akan mengampuni mereka."

Juga disebutkan dalam hadits shahih yang lain: "Kalian semua adalah orang-orang yang sering melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang yang bertobat."

Pada kesempatan yang lain Rasulullah juga bersabda, "Allah lebih gembira dengan taubat seorang hamba-Nya diantara kalian, yang berada di atas kendaraannya, yang telah tersedia makanan dan minuman. Kemudian kendaraannya itu hilang di padang pasir. Ia mencarinya ke sana kemari hingga putus asa, dan ia pun tertidur. Pada saat terbangun, kendaraannya itu sudah berada di dekat kepalanya. Kemudian dia berkata, 'Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan Aku adalah Rabb-Mu.' Ia salah mengucapkan kerana saking gembiranya."

Dalam riwayah shahih yang lain Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba yang melakukan sebuah dosa kemudian ia mengucapkan: 'Ya Allah, ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak ada yang bisa memberi ampunan terhadap dosa-dosa kecuali Engkau.' kemudian ia kembali melakukan dosa, dan setelah itu berdoa kembali: 'Ya Allah, ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak ada yang bisa memberi ampunan terhadap dosa-dosa kecuali Engkau.' Kemudian kembali melakukan dosa, dan berdoa kembali: 'Ya Allah, ampunilah dosaku, kerana sesungguhnya tidak ada yang berhak memberi ampunan terhadap dosa-dosa kecuali Engkau.' Allah berfirman: 'Hamba-Ku tahu bahwa ia memiliki Rabb yang bisa menjatuhkan siksa atas dosa-dosa yang dilakukannya dan bisa pula memberikan ampunan terhadap dosa itu. Maka hamba-Ku pun melakukan semaunya'."

Singkatnya, selama hamba itu bertaubat, meminta ampunan dan menyesali perbuatannya, maka Allah akan mengampuninya.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan Kebahagiaan.....

Kebahagiaan Para Sahabat Bersama Rasulullah Saw
---


Rasulullah Saw. diutus kepada umat manusia dengan membawa pesan dakwah 'rabbaniyah' dan tidak memiliki propaganda apapun tentang dunia. Maka, Rasulullah Saw. tak pernah dianugerahi gudang harta, hamparan kebun buah yang luas, dan tak pula tinggal di istana yang megah. Dan saat pertama kali datang, hanya beberapa orang yang mencintainya yang bersumpah setia mengikuti ajaran yang dibawanya. Dan mereka tetap teguh memegang janji meski pelbagai kesulitan dan ancaman datang mendera. Begitulah, betapa kuatnya keimanan dan kecintaan mereka pada Muhammad Saw. saat berjumlah sedikit, masih sangat lemah, dan nyaris selalu diliputi ancaman dari orang-orang di sekitarnya, mereka tetap teguh mencintai Rasulullah Saw.

Mereka pernah ada yang dikucilkan masyarakatnya, dipersulit jalur perekonomiannya, dicemarkan nama baiknya, dijatuhkan martabat dan kewibawaannya di depan umum, diusir dari kampungnya, dan disiksa bersama keluarganya. Meski demikian, kecintaan mereka terhadap Muhammad tak goyah sejengkalpun.

Diantara mereka, ada yang pernah dijemur di tengah padang pasir yang panas, dikurung dalam penjara bawah tanah, dan disiksa dengan berbagai cara. Namun demikian, mereka tetap mencintai Rasulullah Saw.

Negeri, kampung halaman, dan rumah-rumah mereka pun pernah diperangi dan dirampas. Maka, mereka banyak yang harus bercerai berai dengan keluarganya, berpisah dengan kawan karibnya dan meninggalkan harta bendanya. Meski demikian, ternyata mereka tetap mencintai Rasulullah Saw.

Kaum mukminin seringkali mendapatkan cobaan saat menjalankan dakwah. Mereka tak hanya dibatasi ruang geraknya, tetapi kadang keluarga dan dirinya juga diancam akan dibunuh. Bahkan, ada kalanya dalam menjalankan dakwah mereka harus rela dan sabar menanggung kesengsaraan dan penderitaan yang panjang. Namun, kerana tetap berprasangka baik terhadap Allah, maka mereka pun tetap sangat mencintai Rasulullah Saw.

Tak sedikit para sahabat muda Nabi Saw. yang tak sempat menikmati masa mudanya sebagaimana anak muda yang lain. Itu terjadi, kerana mereka harus senantiasa ikut berperang di bawah bayang-bayang kilatan pedang musuh demi membela keyakinan dan kecintaan mereka pada Muhammad Saw.. Tentang mereka ini, sebuah syair mengatakan:

Kilatan pedang-pedang itu laksana bayangan bunga di kebun hijau, dan menebarkan bau wangi yang semerbak.

Begitulah, pada masa itu setiap pemuda siap berangkat ke medan perang dan menjemput maut. Meski demikian, mereka tak gentar sedikitpun dan justru memandang perjuangan di medan perang itu laksana sebuah wisata atau pesta di malam hari raya. Dan itu, tak lain juga didorong oleh kecintaan mereka terhadap Rasulullah Saw.

Syahdan, seorang sahabat pernah diutus untuk masuk ke kandang musuh dan menghantarkan surat kepada mereka. Sahabat itu sadar bahwa kemungkinan dirinya dapat kembali lagi sangat kecil. Namun, ternyata ia tetap melakukan tugas itu. Ada pula seorang sahabat yang ketika diminta menjalankan suatu tugas, ia menyadari bahwa tugas itu adalah tugasnya yang terakhir. Namun ia tetap pergi dengan suka cita menjalankan tugas tersebut. Demikianlah, semua hal tadi mereka lakukan adalah kerana kecintaan mereka yang besar terhadap Nabi Muhammad Saw.

Mengapa mereka sedemikian rupa mencintai Rasulullah Saw? Mengapa mereka sangat bahagia dengan risalah yang dibawanya, merasa tenteram dengan manhaj-nya, sangat gembira menyambut kedatangannya, dan mampu melupakan semua rasa sakit, kesulitan, tantangan dan ancaman demi mengikutinya?

Jawabannya adalah kerana mereka melihat pada diri Nabi Muhammad terdapat semua makna kebaikan dan kebahagiaan. Juga, tanda-tanda kebajikan dan kebenaran. Beliau mampu menjadi penunjuk jalan bagi siapa saja dalam pelbagai masalah besar. Bahkan, dengan sentuhan kelembutan dan kasih sayangnya beliau mampu memadamkan semua gejolak hati mereka. Dengan ucapannya, beliau mampu menyejukkan isi dada siapa saja. Dan dengan risalahnya, ia mampu menghangatkan ruh mereka.

Rasulullah Saw. Juga berhasil menancapkan kerelaan pada jiwa setiap sahabatnya. Maka, tak mustahil bila mereka tidak lagi pernah memperhitungkan pelbagai rintangan yang menghadang jalan dakwah mereka. Sebab, kokohnya keyakinan yang ada dalam dada mereka telah melupakan semua luka, tekanan dan kesengsaraan itu.

Beliau berhasil meluruskan hati nurani mereka dengan tuntunannya, menyinari mata hati mereka dengan cahayanya, menyingkirkan unsur-unsur jahiliyah dari leher mereka, menghapuskan warna paganisme dari punggung mereka, menanggalkan semua kalung kemusyrikan dari leher mereka, dan memadamkan api kedengkian dan permusuhan dari ruh-ruh mereka. Dan, lebih dari itu, beliau berhasil menuangkan air keyakinan ke dalam perasaan mereka. Kerana itu, jiwa raga mereka menjadi tenteram, hati mereka senantiasa sejuk damai, dan otot-otot syaraf mereka selalu kendur dan mudah terkendali.

Ada banyak faktor yang membuat kecintaan para sahabat terhadap Rasulullah Saw semakin besar. Diantaranya, saat bersama Rasulullah Saw mereka senantiasa merasakan kenikmatan hidup, saat berada di dekatnya mereka merasakan hangatnya kasih sayang dan ketulusan hati, saat berada di bawah payung ajarannya mereka merasakan ketentraman, dengan mematuhi perintahnya mereka mendapat keselamatan, dan dengan meneladani sunah-sunahnya mereka mendapatkan kekayaan batin.
"Dan, tidakkah Kami utus kamu kecuali menjadi rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiya:107)

"Dan sesungguhnya, kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (QS. Asy-Syura:52)

"Dan, (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya." (QS. Al-Maidah:16)

"Dialah yang mengutus kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka Kitab dan Hikmah (as-Sunah). Dan sesungguhnya, mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS. Al-Jumuah:2)

"Dan, membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka." (QS. Al-A'raf:157)

"Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu." (QS. Al-Anfal:24)

"Dan, kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya." (QS. Ali-Imron:103)

Sungguh, mereka benar-benar menjadi orang yang bahagia dalam arti yang sebenarnya, saat bersama pemimpin dan suri tauladan mereka. Maka dari itu, sangatlah pantas bila mereka berbahagia dan bergembira.

Wahai malam yang menakutkan, tidakkah engkau kembali? Zamanmu akan diguyur dengan hujan dari langit.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada si pembebas akal dari belenggu-belenggu penyimpangan, dan si penyelamat jiwa dari ketergelinciran itu. Karuniakanlah ridha-Mu kepada para sahabat yang mulia sebagai ganjaran atas apa yang telah mereka perjuangkan.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Enyahkan Kejenuhan dari Hidupmu

Enyahkan Kejenuhan dari Hidupmu!
---


Orang yang hidup mengekang diri dengan satu gaya atau model hidup, sudah tentu akan dilanda kejenuhan. Itu terjadi, kerana jiwa manusia pada dasarnya cenderung mudah jenuh. Tabiat dasar setiap manusia adalah tidak senang berada dalam satu keadaan yang sama. Dan kerana itu pula, maka Allah menciptakan banyak warna dan bentuk untuk suatu tempat, zaman, makanan, minuman, dan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Ada malam ada siang, ada dataran tinggi ada dataran rendah, ada putih ada hitam, ada panas ada dingin, dan ada manis ada kecut. Keberagaman dan perbedaan ini seringkali disebut Allah dalam beberapa firman-Nya. Diantaranya Allah menyebutkan bahwa,

"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya." (QS. An-Nahl:69)

"Dari pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang." (QS. Ar-Rad:4)

"Dan, diantara gunung-gunung itu ada garis-garis yang putih dan merah yang beraneka ragam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat." (QS. Fathir:37)

"Dan, masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)." (QS. Ali-Imron:140)

Syahdan, Bani Israel pernah merasa bosan dengan makanan paling baik mereka dan mengeluh pada Allah, "Kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja." (QS. Al-Baqarah:61)

Al-Makmun kadang kala membaca sambil duduk, sesekali dengan berdiri, dan pada saat yang lain sambil berjalan. Dan kerana itu pula ia pernah berkata, "Jiwa manusia itu sungguh sering kali jenuh." "(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk dalam keadaan berbaring." (QS. Ali-Imron:191)

Ayat ini mengisyaratkan bahwa dalam beribadah pun manusia akan merasa jenuh. Oleh kerana itu, maka Allah pun memberikan banyak pilihan bentuk dan cara beribadah kepada para hamba-Nya. Sebagaimana kita ketahui, Allah telah menetapkan pelbagai amalan hati, amalan lisan, amalan badan, dan ada amalan harta. Kita juga tidak hanya diwajibkan shalat, tetapi juga membayar zakat, menjalankan puasa, menunaikan haji dan ikut berjihad. Bahkan, dalam shalat pun kita tak hanya disuruh berdiri saja, tetapi juga ruku', berdiri, sujud, dan duduk.

Semua ini mengisyaratkan bahwa siapapun yang menginginkan kepuasan, semangat yang selalu baru dan produktivitas, maka ia harus pandai membagi waktunya. Yakni, ia perlu membagi waktu kapan ia harus bekerja, merenung, dan mencari hiburan. Dalam hal membaca pun, anda perlu variasi; kapan anda harus membaca al-Qur'an, tafsir, sirah Rasulullah, hadits, fikih, sejarah, sastra dan ilmu pengetahuan umum. Demikian pula dalam menjalankan kegiatan rutin harian, anda harus dapat menentukan kapan waktu untuk beribadah, mencari hiburan, mengunjungi relasi, menerima tamu, berolahraga, dan berekreasi. Dengan begitu, niscaya jiwa anda akan selalu merasa segar dan bergairah.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan : Mengendalikan Emosi

Mengendalikan Emosi
---


Emosi dan perasaan akan bergolak dikeranakan dua hal; kegembiraan yang memuncak dan musibah yang berat. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya aku melarang dua macam ucapan yang bodoh lagi tercela: keluhan tatkala mendapat nikmat dan umpatan tatkala mendapat musibah."
Dan Allah berfirman, "(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu." (QS. Al-Hadid:23)

Maka dari itulah, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya kesabaran itu ada pada tingkatan yang pertama."

Barangsiapa mampu menguasai perasaannya dalam setiap peristiwa, baik yang memilukan dan juga menggembirakan, maka dialah orang yang sejatinya memiliki kekukuhan iman dan keteguhan keyakinan. Kerana itu pula, ia akan memperoleh kebahagiaan dan kenikmatan dikeranakan keberhasilannya mengalahkan nafsu. Allah Swt. menyebutkan bahwa manusia makhluk yang senang bergembira dan berbangga diri. Namun, menurut Allah, ketika ditimpa kesusahan manusia mudah berkeluh kesah, dan ketika mendapat kebaikan manusia sangat kikir. Akan tetapi, tidak demikian halnya dengan orang-orang khusyu' dalam shalatnya. Itu kerana merekalah orang-orang yang mampu berdiri seimbang diantara gelombang kesedihan yang keras dengan luapan kegembiraan yang tinggi. Dan mereka itulah yang akan senantiasa bersyukur tatkala mendapat kesenangan dan bersabar tatkala berada dalam kesusahan.

Emosi yang tak terkendali hanya akan melelahkan, menyakitkan, dan meresahkan diri sendiri. Sebab, ketika marah misalnya, maka kemarahannya akan meluap dan sulit dikendalikan. Dan itu akan membuat seluruh tubuhnya gemetar, mudah memaki siapa saja, seluruh isi hatinya tertumpah ruah, nafasnya tersengal-sengal, dan ia akan cenderung bertindak sekehendak nafsunya. Adapun saat mengalami kegembiraan, ia menikmatinya secara berlebihan, mudah lupa diri, dan tak ingat lagi siapa dirinya.

Begitulah manusia, ketika tidak menyukai seseorang, ia cenderung menghardik dan mencelanya. Akibatnya, seluruh kebaikan orang yang tidak ia sukai itu tampak lenyap begitu saja. Demikian pula ketika menyukai orang lain, maka orang itu akan terus ia puja dan sanjung setinggi-tingginya seolah tak ada cacatnya. Dalam sebuah hadits dikatakan: "Cintailah orang yang engkau cintai sewajarnya, kerana siapa tahu ia akan menjadi musuhmu di lain waktu, dan bencilah musuhmu itu sewajarnya, kerana siapa tahu dia menjadi sahabatmu di lain waktu."

Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, "Ya Allah saya minta pada-Mu keadilan pada saat marah dan lapang dada."

Barangsiapa mampu menguasai emosinya, mengendalikan akalnya dan menimbang segalanya dengan benar, maka ia akan melihat kebenaran, akan tahu jalan yang lurus dan menemukan hakekat."Sesungguhnya, Kami telah mengutus rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan." (QS. Al-Hadid:25)

Islam mengajarkan keseimbangan norma, budi pekerti, dan perilaku sebagaimana ia mengajarkan manhaj yang lurus, syariat yang diridhai, dan agama yang suci. "Dan, demikianlah (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan."

Keadilan merupakan tuntutan yang ideal sebagaimana ia dibutuhkan dalam penerapan hukum. Itu terjadi, kerana pada dasarnya Islam dibangun di atas pondasi kebenaran dan keadilan. Yakni benar dalam memberitakan berita-berita Ilahi dan adil dalam menetapkan hukum, mengucapkan perkataan, melakukan tindakan dan berbudi pekerti. Dan, "Telah sempurnalah kalimat Rabb-mu (al-Qur'an) sebagai kalimat yang benar dan adil." (QS. Al-An'am:115)
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan

Seni Bergembira
---


Diantara kenikmatan terbesar adalah kegembiraan, ketentraman, dan ketenangan hati. Sebab, dalam kegembiraan hati itu terdapat keteguhan pikir, produktifitas yang bagus, dan keriangan jiwa. Kata banyak orang, kegembiraan merupakan seni yang dapat dipelajari. Artinya, siapa yang mengetahui cara memperoleh, merasakan dan menikmati kegembiraan, maka ia akan dapat memanfaatkan pelbagai kenikmatan dan kemudahan hidup, baik yang ada di depannya maupun yang masih jauh berada di belakangnya. Adapun modal utama untuk memperoleh kebahagiaan adalah KEKUATAN ATAU KEMAMPUAN DIRI UNTUK MENANGGUNG BEBAN KEHIDUPAN, TIDAK MUDAH GOYAH OLEH GONCANGAN-GONCANGAN, TIDAK GENTAR OLEH PERISTIWA-PERISTIWA, DAN TIDAK PERNAH SIBUK MEMIKIRKAN HAL-HAL KECIL YANG SEPELE. Begitulah, semakin kuat dan jernih hati seseorang, maka akan semakin bersinar pula jiwanya.

Hati yang cabar; lemah tekad, rendah semangat, dan selalu gelisah tak ubahnya dengan gerbong kereta yang mengangkut kesedihan, kecemasan, dan kekhawatiran. Oleh sebab itu, barangsiapa membiasakan jiwanya bersabar dan tahan terhadap segala benturan, niscaya goncangan apapun dan tekanan dari manapun akan terasa ringan.

Kala seorang jelata dalam kesengsaraannya, ringan baginya untuk mendaki gundukan lumpur.

Diantara musuh utama kegembiraan adalah wawasan yang sempit, pandangan yang picik, dan egoisme. Kerana itu, Allah melukiskan musuh-musuh-Nya adalah sebagai berikut:
"Mereka dicemaskan oleh diri mereka sendiri." (QS. Ali-Imron:154)

Orang-orang yang berwawasan sempit senantiasa melihat seluruh alam ini seperti apa yang mereka alami. Mereka tidak pernah memikirkan apa yang terjadi dengan orang lain, tidak pernah hidup untuk orang lain, dan tidak pernah memperhatikan sekitarnya. Memang ada kalanya kita harus memikirkan diri kita sendiri dan menjaga jarak dari sesama, yaitu tatkala kita sedang melupakan kepedihan, kegundahan, dan kesedihan kita. Dan, itu artinya kita dapat mendapatkan dua hal secara bersamaan: membahagiakan diri kita dan tidak merepotkan orang lain.

Satu hal yang mendasar dalam seni mendapatkan kegembiraan adalah bagaimana mengendalikan dan menjaga pikiran agar tidak terpecah. Apalagi bila anda tidak mengendalikan pikiran anda dalam setiap melakukan sesuatu, niscaya ia tak akan terkendali. Ia akan mudah membawa anda pada berkas-berkas kesedihan masa lalu. Dan pikiran liar yang tak terkendali tak hanya akan menghidupkan kembali luka lama, tetapi juga membisikkan masa depan yang mencekam. Ia juga dapat membuat tubuh gemetar, kepribadian goyah, dan perasaan terbakar. Kerana itu, kendalikan pikiran anda ke arah yang baik dan mengarah pada perbuatan yang bermanfaat.
"Dan, bertawakkallah kepada Dzat Yang Maha Hidup dan tidak pernah mati." (QS. Al-Furqon:58)

Hal yang mendasar yang tak dapat dilupakan dalam mempelajari cara meraih kegembiraan adalah bahwa anda harus menempatkan kehidupan ini sesuai dengan porsi dan tempatnya. Bagaimanapun, kehidupan ini laksana permainan yang harus diwaspadai. Pasalnya, ia dapat menyulut kekejian, kepedihan, dan bencana. Jika demikian halnya sifat-sifat dunia, maka mengapa ia harus begitu diperhatikan dan ditangisi ketika gagal diraih. Keindahan hidup di dunia ini acapkali palsu, janji-janjinya hanya fatamorgana belaka, apapun yang ia lahirkan senantiasa berakhir pada ketiadaan, orang yang paling bergelimang dengan hartanya adalah orang yang paling merasa terancam, dan orang yang selalu memuja dan memimpikannya akan mati terbunuh oleh pedang waktu yang pasti tiba.

Adakah kita generasi yang sama saja dengan moyangnya? penghuni negeri yang hanya melihat gagak sepanjang hidupnya, hingga kita selalu meratapi dunia, sedang di dunia tak ada sekumpulan manusia yang tak pernah berpisah. Betapa nasib para durjana, kaisar-kaisar penguasa, dan penimbun harta, adakah harta dan jabatan mereka kekal dan masih ada di tangan mereka? Barangsiapa merasa terhimpit oleh langit kehidupannya, dia akan terus merasa sesak sampai masuk ke dalam liang kuburnya. Seakan mereka tuli saat diseru, dan tak pernah tahu bahwa menasehati mereka itu boleh, boleh sekali.

Dalam sebuah hadits disebutkan: "Sesungguhnya ilmu itu didapat hanya dengan belajar, dan kesabaran itu diperoleh dengan latihan."

Satu hal mendasar yang sangat penting diperhatikan adalah bahwa kegembiraan itu tidak datang begitu saja. Tapi, harus diusahakan dan dipenuhi segala sesuatu yang menjadi prasyaratnya. Lebih dari itu, untuk mencapai kebahagiaan anda harus menahan dari hal-hal yang tak bermanfaat. Begitulah cara menempa jiwa agar senantiasa siap diajak mencari kebahagiaan.

Kehidupan dunia ini sebenarnya tidak berhak membuat kita bermuram durja, pesimistis dan lemah semangat. Sebuah syair mengatakan:

Hukum kematian manusia masih terus berlaku, kerana dunia juga bukan tempat yang kekal abadi. Adakalanya seorang manusia menjadi penyampai berita, dan esok hari tiba-tiba menjadi bagian dari suatu berita, ia dicipta sebagai makhluk yang senantiasa galau nan gelisah, sedang engkau mengharap selalu damai nan tenteram. Wahai orang yang ingin selalu melawan tabiat, engkau mengharap percikan api dari genangan air. Kala engkau berharap yang mustahil terwujud, engkau telah membangun harapan di bibir jurang yang curam. Kehidupan adalah tidur panjang, dan kematian adalah kehidupan, maka manusia diantara keduanya; dalam alam impian dan khayalan. Maka, selesaikan segala tugas dengan segera, niscaya umur-umurmu, akan terlipat menjadi lembaran-lembaran sejarah yang akan ditanyakan. Sigaplah dalam berbuat baik laksana kuda yang masih muda, kuasailah waktu, kerana ia dapat menjadi sumber petaka. Dan zaman tak akan pernah betah menemani anda, kerana ia akan selalu lari meninggalkan anda sebagai musuh yang menakutkan dan kerana zaman memang dicipta sebagai musuh orang-orang bertaqwa.

Adalah suatu kenyataan yang terelakkan bila anda tidak mampu menyapu bersih noda-noda kesedihan dari anda. Kerana bagaimanapun, memang seperti itulah kehidupan dunia tercipta.

"Kami telah menciptakan manusia dalam susah payah." (QS. Al-Balad:4)

"Sesungguhnya, Kami menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya." (QS. Al-Insan:2)

"Supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang paling baik amalnya." (QS. Al-Mulk:2)

Demikian penjelasan Sang Pencipta tentang tabiat dan dasar dari makhluk yang bernama manusia.

Semua itu kenyataan. Maka, anda hanya berkewajiban mengurangi dan bukan menghilangkan kesedihan, kecemasan dan kegundahan pada diri anda. Sebab, kesedihan itu akan sirna bersama akar-akarnya hanya di surga kelak. Terbukti, dalam al-Qur'an disebutkan bahwa para penduduk surga akan ada yang berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami." (QS. Fathir:34)

Ini merupakan isyarat bahwa kesedihan hanya akan tersapu bersih dari seseorang apabila ia sudah berada di surga kelak. Dan ini sama halnya dengan nasib kedengkian yang benar-benar musnah kecuali setelah manusia masuk surga.
"Dan, Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada di dalam hati mereka." (QS. Al-Hijr:47)

Inilah dunia. Orang yang mengetahui apa dan bagaimana dunia, niscaya ia akan dapat menghadapi setiap rintangan dan menyikapi tabiatnya yang kasar dan pengecut itu. Dan kemudian, ia akan menyadari bahwa memang demikianlah sifat dan tabiat dunia itu.

Jika benar dunia seperti yang kita gambarkan di atas, maka sungguh pantas bagi orang yang bijak, cerdik serta waspada untuk tidak mudah menyerah pada kesengsaraan, kesusahan, kecemasan, kegundahan, dan kesedihan dalam hidupnya. Sebaliknya, mereka harus melawan semuanya itu dengan seluruh kekuatan yang telah Allah karuniakan kepadanya.

"Dan, siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu." (QS. Al-Anfal:60)

"Mereka tidak menjadi lemah kerana bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh)." (QS. Al-Imron:146)
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan

Buanglah Rasa Cemas!
---


Tak usah bersedih, kerana Rabb-mu berfirman,
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu." (QS. Al-Insyirah:1)
Pesan ayat ini bersifat umum untuk setiap orang yang mau menerima kebenaran, melihat cahaya dan menempuh hidayah. Allah juga berfirman,

"Maka, apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka, kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya." (QS. Az-Zumar:22)
Maka dari itu, menjadi jelas bahwa ada kebenaran yang akan melapangkan dada dan ada kebatilan yang akan membuat hati menjadi keras. Allah berfirman,

"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk) Islam." (QS. Al-An'am:125)
Ini menandakan bahwa Islam merupakan suatu tujuan yang hanya dapat dicapai oleh orang yang memang dikehendaki Allah.

"Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (QS. At-Taubah:40)
Demikian Allah berfirman. Dan kalimat seperti itu hanya akan diucapkan oleh orang yang sangat yakin dengan pengawasan, perlindungan, kasih sayang dan pertolongan Allah.

"(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: 'Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, kerana itu takutlah kepada mereka,' maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: 'Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung'." (QS. Ali-Imron:173)
Yakni, bahwa pemenuhan dan perlindungan Allah sudah cukup bagi kita.

"Hai Nabi, cukuplah, cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu." (QS. Al-Anfal:64)
Dan, siapapun yang menempuh jalan tersebut akan memperoleh kemenangan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat tersebut.

"Dan, bertawakkallah kamu kepada Allah Yang Maha Hidup (kekal) Yang tidak mati." (QS. Al-Furqan:58)
Yakni, selain Allah akan mati, tidak akan hidup selamanya, akan sirna dan tak abadi. Dan derajatnya pun rendah dan tidak mulia.

"Bersabarlah (hai Muhammad) dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. An-Nahl:127-128)
Ayat ini melukiskan tentang bagaimana penyertaan khusus Allah terhadap para wali-Nya, yakni dengan selalu menjaga, mengawasi, membantu dan melindungi mereka sesuai dengan kadar ketakwaan dan jihad mereka.

"Dan, janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. Ali-Imron:139)
Maksudnya adalah ketinggian tingkat ubudiyah dan kedudukannya di sisi Allah.

"Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri kebelakang (kalah). Kemudian, mereka tidak mendapat pertolongan." (QS. Ali-Imron:111)

"Allah telah menetapkan, 'Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.' Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Al-Mujadilah:21)

"Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)." (QS. Al-Mu'min:53)

Bentuk ketetapan pada kalimat ini merupakan janji Allah yang tidak akan pernah diingkari dan tidak akan pernah ditunda.

"Dan, aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. Maka, Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk." (QS. Al-Mu'minun:44-45)

"Dan, hanya kepada Allah-lah orang-orang mukmin bertawakal." (QS. Ali-Imron:122)

Janganlah bersedih! Anggap saja diri anda tidak akan hidup kecuali sehari saja, sehingga mengapa anda harus bersedih dan marah pada hari ini?

Dalam sebuah atsar disebutkan: Ketika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan ketika sore tiba, janganlah menunggu datangnya pagi.

Artinya, hiduplah dalam batasan hari ini saja. Jangan mengingat-ingat masa lalu, dan jangan pula was-was dengan masa yang akan datang.

Seorang penyair berkata, Yang lalu telah berlalu, dan harapan itu masih gaib dan engkau pasti punya waktu dimana engkau harus ada.

Menyibukkan diri dengan mengingat masa lalu, dan meratapi kegetiran-kegetiran hidup yang pernah terjadi dan telah berlalu, adalah sebuah ketololan dan kegilaan.

Pepatah Cina menyebutkan: "Jangan dulu menyeberangi jembatan sebelum anda sampai di jembatan itu."

Artinya, jangan bersikap apriori terhadap kejadian-kejadian yang belum tentu terjadi, sampai anda benar-benar mengalami dan merasakannya sendiri.

Salah seorang ulama salaf mengatakan: "Wahai anak Adam, hidupmu itu tiga hari saja: hari kemarin yang telah berlalu, hari esok yang belum datang, dan hari ini dimana anda harus bertakwa kepada Allah!"

Bagaimana orang yang masih menanggung beban berat kesedihan masa lalu dan kecemasan terhadap masa depan dapat hidup tenang hari ini? Bagaimana mungkin orang yang selalu mengingat-ingat sesuatu yang telah lewat dan telah berlalu akan tenang dalam hidupnya hari ini? Pasalnya, pastilah waktunya akan habis untuk meratapi semua kesedihan yang telah berlalu itu. Dan pada akhirnya, semua itu sama-sama tidak ada gunanya.

Atsar berbunyi: "Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi,"
dapat pula diartikan bahwa anda harus membatasi angan-angan anda, menunggu ajal yang sewaktu-waktu menjemput anda, dan selalu berbuat yang terbaik. Jangan larut dalam kecemasan-kecemasan di luar hari ini. Kerahkan segala kemampuan untuk hari ini. Berbuatlah semaksimal mungkin, dan pusatkan konsentrasi anda untuk melakukan sesuatu dengan cara meningkatkan kualitas moral, menjaga kesehatan, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

La Tahzan

Buanglah Rasa Cemas!
---


Tak usah bersedih, kerana Rabb-mu berfirman,
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu." (QS. Al-Insyirah:1)
Pesan ayat ini bersifat umum untuk setiap orang yang mau menerima kebenaran, melihat cahaya dan menempuh hidayah. Allah juga berfirman,

"Maka, apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka, kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya." (QS. Az-Zumar:22)
Maka dari itu, menjadi jelas bahwa ada kebenaran yang akan melapangkan dada dan ada kebatilan yang akan membuat hati menjadi keras. Allah berfirman,

"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk) Islam." (QS. Al-An'am:125)
Ini menandakan bahwa Islam merupakan suatu tujuan yang hanya dapat dicapai oleh orang yang memang dikehendaki Allah.

"Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (QS. At-Taubah:40)
Demikian Allah berfirman. Dan kalimat seperti itu hanya akan diucapkan oleh orang yang sangat yakin dengan pengawasan, perlindungan, kasih sayang dan pertolongan Allah.

"(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: 'Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, kerana itu takutlah kepada mereka,' maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: 'Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung'." (QS. Ali-Imron:173)
Yakni, bahwa pemenuhan dan perlindungan Allah sudah cukup bagi kita.

"Hai Nabi, cukuplah, cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu." (QS. Al-Anfal:64)
Dan, siapapun yang menempuh jalan tersebut akan memperoleh kemenangan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat tersebut.

"Dan, bertawakkallah kamu kepada Allah Yang Maha Hidup (kekal) Yang tidak mati." (QS. Al-Furqan:58)
Yakni, selain Allah akan mati, tidak akan hidup selamanya, akan sirna dan tak abadi. Dan derajatnya pun rendah dan tidak mulia.

"Bersabarlah (hai Muhammad) dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. An-Nahl:127-128)
Ayat ini melukiskan tentang bagaimana penyertaan khusus Allah terhadap para wali-Nya, yakni dengan selalu menjaga, mengawasi, membantu dan melindungi mereka sesuai dengan kadar ketakwaan dan jihad mereka.

"Dan, janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. Ali-Imron:139)
Maksudnya adalah ketinggian tingkat ubudiyah dan kedudukannya di sisi Allah.

"Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri kebelakang (kalah). Kemudian, mereka tidak mendapat pertolongan." (QS. Ali-Imron:111)

"Allah telah menetapkan, 'Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.' Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Al-Mujadilah:21)

"Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)." (QS. Al-Mu'min:53)

Bentuk ketetapan pada kalimat ini merupakan janji Allah yang tidak akan pernah diingkari dan tidak akan pernah ditunda.

"Dan, aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. Maka, Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk." (QS. Al-Mu'minun:44-45)

"Dan, hanya kepada Allah-lah orang-orang mukmin bertawakal." (QS. Ali-Imron:122)

Janganlah bersedih! Anggap saja diri anda tidak akan hidup kecuali sehari saja, sehingga mengapa anda harus bersedih dan marah pada hari ini?

Dalam sebuah atsar disebutkan: Ketika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan ketika sore tiba, janganlah menunggu datangnya pagi.

Artinya, hiduplah dalam batasan hari ini saja. Jangan mengingat-ingat masa lalu, dan jangan pula was-was dengan masa yang akan datang.

Seorang penyair berkata, Yang lalu telah berlalu, dan harapan itu masih gaib dan engkau pasti punya waktu dimana engkau harus ada.

Menyibukkan diri dengan mengingat masa lalu, dan meratapi kegetiran-kegetiran hidup yang pernah terjadi dan telah berlalu, adalah sebuah ketololan dan kegilaan.

Pepatah Cina menyebutkan: "Jangan dulu menyeberangi jembatan sebelum anda sampai di jembatan itu."

Artinya, jangan bersikap apriori terhadap kejadian-kejadian yang belum tentu terjadi, sampai anda benar-benar mengalami dan merasakannya sendiri.

Salah seorang ulama salaf mengatakan: "Wahai anak Adam, hidupmu itu tiga hari saja: hari kemarin yang telah berlalu, hari esok yang belum datang, dan hari ini dimana anda harus bertakwa kepada Allah!"

Bagaimana orang yang masih menanggung beban berat kesedihan masa lalu dan kecemasan terhadap masa depan dapat hidup tenang hari ini? Bagaimana mungkin orang yang selalu mengingat-ingat sesuatu yang telah lewat dan telah berlalu akan tenang dalam hidupnya hari ini? Pasalnya, pastilah waktunya akan habis untuk meratapi semua kesedihan yang telah berlalu itu. Dan pada akhirnya, semua itu sama-sama tidak ada gunanya.

Atsar berbunyi: "Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi,"
dapat pula diartikan bahwa anda harus membatasi angan-angan anda, menunggu ajal yang sewaktu-waktu menjemput anda, dan selalu berbuat yang terbaik. Jangan larut dalam kecemasan-kecemasan di luar hari ini. Kerahkan segala kemampuan untuk hari ini. Berbuatlah semaksimal mungkin, dan pusatkan konsentrasi anda untuk melakukan sesuatu dengan cara meningkatkan kualitas moral, menjaga kesehatan, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
««
saudaraku..
sentuhlah hati berhentilah pornografi



Laa Tahzan~!
By;
DR. Aidh Al-Qarni Selengkapnya......

Sunday, May 25, 2008

Artikel:
Menembus SPMB dengan Jurus 3K

Judul: Menembus SPMB dengan Jurus 3K
Bahan ini cocok untuk Informasi / Pendidikan Umum.
Nama & E-mail (Penulis): arief mangkoesapoetra
Saya Guru di SMAN 21 BANDUN G
Topik: Bimbingan Belajar/Tes
Tanggal: 25 Agustus 2004
STRATEGI TEMBUS SPMB DENGAN JURUS 3K
Oleh :
ARIEF ACHMAD

Ujian akhir nasional (UAN) telah usai dan dari 1.891.339 peserta ujian akhir nasional (UAN) sekolah menengah atas/madrasah (SMA/MA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) tahun 2004, hanya 88,55 persen (1.674.781 peserta) yang berhasil melewati nilai standar kelulusan 4,01 ke atas (¡Ý 4,01).

Setiap lulusan SMA/MA dan SMK (baca : sekolah menengah tingkat atas¡ªSMTA) berhak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, perguruan tinggi (PT), baik PT negeri (PTN) maupun swasta (PTS). Akan tetapi, seperti sudah menjadi tradisi tahunan, para siswa umumnya berbondong-bondong mendaftarkan dirinya menjadi calon mahasiswa PTN melalui jalur sistem penerimaan mahasiswa baru (SPMB). Walaupun untuk itu terkadang mereka bertindak tidak rasional dan proporsional.

Tidak sedikit calon mahasiswa mengikuti SPMB berdasarkan ¡°mode¡± belaka, ikut-ikutan, mengikuti arus teman. Pilihan program studi mereka di PTN pada galibnya adalah jurusan-jurusan atau fakultas-fakultas ¡°favorit¡± yang diminati oleh banyak calon mahasiswa. Umpamanya, kedokteran umum, arsitektur, teknik informatika, komputer, ekonomi, manajemen, akuntansi, sastra Inggris, dan lain-lain. Padahal untuk dapat diterima di situ dibutuhkan nilai ujian yang tinggi, mengingat banyaknya peminat. Jadi, semakin banyak calon mahasiswa yang meminati suatu program studi di PTN, maka akan semakin tinggi pula nilai ujian yang harus diperolehnya untuk diterima di sana. Begitu pula sebaliknya.

Seluruh PTN di Indonesia yang menyelenggarakan SPMB hanya akan menerima 86.607 mahasiswa baru yang tersebar pada 1.615 program studi (Kompas, 11 Juni 2004). Kalau lulusan SMTA yang ikut SPMB diasumsikan sekira setengah juta orang, berarti yang tidak lulus SPMB jumlahnya jauh lebih banyak daripada yang lolos.

Demikian sulitkah untuk menembus SPMB? Tidak juga, kalau calon mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menerapkan strategi tembus SPMB dengan jurus 3K, yakni Kesempatan, Kemampuan, dan Kemauan, sebagaimana dielaborasi di bawah ini.

Kesempatan

Pada hakikatnya, menjadi peserta SPMB adalah suatu kesempatan, suatu peluang yang sudah semestinya disikapi secara positif oleh para siswa lulusan SMTA.

Setiap lulusan SMTA bisa mengikuti SPMB sampai tiga kali. Sewaktu baru lulus, setahun setelah lulus, dan dua tahun setelah lulus. Bagi siswa lulusan 2004 , SPMB tahun ini adalah kesempatan pertama untuknya dan jika tidak diterima, masih ada dua kesempatan lagi (2005, 2006). Bagi lulusan 2003, jika tidak diterima tahun ini, maka tinggal satu kesempatan (2005). Dan bagi lulusan 2002, tahun sekarang merupakan kesempatan terakhir untuknya, jika tidak diterima, maka hilanglah peluang menjadi mahasiswa PTN melalui SPMB.

SPMB 2004 diikuti 49 PTN seluruh Indonesia yang terbagi ke dalam tiga regional, yakni regional I meliputi PT di wilayah Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat; regional II : Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur; dan regional III : Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. (Data lengkap PTN per regional dapat dilihat di Buku Petunjuk SPMB 2004 atau di http://www.spmb.or.id)

SPMB diselenggarakan di kota-kota di mana PTN berada dan di kota-kota lain yang oleh panitia dianggap strategis. Seleksi ujian tersebut diselenggarakan pada saat yang bersamaan dan menggunakan soal yang sama atau setara. Peserta ujian disarankan memilih tempat ujian yang paling dekat dengan tempat tinggalnya.

Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat program studi atau universitas yang menjadi pilihannya. Peserta ujian dapat memilih program studi di setiap PTN, dengan persyaratan salah satu pilihannya berada di regional di mana peserta mengikuti ujian; pilihlah tempat ujian yang paling dekat atau paling efisien. Lokasi ujian tidak menjadi pertimbangan diterima atau tidak diterimanya peserta di PTN, tetapi lebih ditentukan oleh nilai SPMB yang bersangkutan dan nilai-nilai dari pesaing di program studi pilihannya.

SPMB mempermudah siswa untuk bisa mendaftar dan diterima di PTN yang diminatinya. Mereka cukup sekali ujian dan memilih beberapa PTN tanpa harus pergi dan menginap ke lokasi di mana PTN pilihannya berada. Mereka hanya perlu mengadakan satu kali perjalanan setelah pasti diterima di PTN pilihannya.

Jadi, untuk dapat diterima di PTN, pilihlah program studi yang tidak favorit, yang berdaya saing rendah. Artinya, calon mahasiswa yang meminatinya tidak terlalu banyak. Strategi yang direkomendasikan di sini : pilihan ke-1 program studi nonfavorit, pilihan ke-2 program studi nonfavorit, dan/atau pilihan ke-3 (untuk yang mengikuti IPC) program studi nonfavorit juga.

Kemampuan

Pada dasarnya, SPMB adalah suatu proses seleksi akademis yang mencakup tiga kelompok ujian : IPA, IPS, dan IPC/Campuran (IPA dan IPS). Setiap lulusan SMTA, jurusan apa saja, boleh mengikuti SPMB kelompok IPA, IPS, atau IPC. Lulusan SMA jurusan IPS yang mengikuti SPMB kelompok IPA juga boleh memilih program studi apa saja di kelompok IPA, termasuk Kedokteran, Komputer, Teknik, Pertanian, dsb.

Secara umum, terdapat tiga mata ujian : kemampuan kuantitatif dan kemampuan verbal sebanyak 75 soal (yaitu matematika dasar, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris, masing-masing 25 soal), kemampuan IPA 75 soal (matematika, biologi, fisika, kimia, dan IPA terpadu, masing-masing 15 soal), dan kemampuan IPS 75 soal (sejarah, geografi, ekonomi¡ªmasing-masing 20 soal¡ª, dan IPS terpadu 15 soal). Peserta ujian harus mampu mengalokasikan waktu dengan jumlah soal yang tersedia, sehingga tidak ada alasan kekurangan waktu pengerjaan soal. Perlu dicatat, kemampuan verbal waktunya 180 menit, kemampuan IPA 150 menit, dan kemampuan IPS 90 menit.

Oleh karena setiap pelajaran mempunyai bobot yang sama, maka kerjakanlah semua soal ujian. Kalau peserta SPMB sama sekali tidak mengerjakan soal salah satu mata pelajaran, maka ia akan mendapat ¡°nilai-mati¡± untuk pelajaran tersebut. Sungguhpun nilai yang lain bagus sekali, kalau ada ¡°nilai mati¡± maka ia tidak akan diterima!.

Semua peserta SPMB akan diurutkan menurut nilai ujiannya, kemudian dialokasikan pada program studi pilihannya, dengan ketentuan bahwa peserta yang lebih baik mendapat prioritas untuk dialokasikan lebih dahulu. Jika masih ada tempat di pilihan pertama, ia akan diterima di program studi pilihan pertama. Jika tempat pada program studi pilihan pertama telah penuh, dan masih ada program studi pilihan kedua, ia akan diterima pada program studi pilihan kedua. Jika tempat pada program studi pilihan pertama dan program studi pilihan kedua telah penuh, maka ia tidak akan diterima walaupun nilainya masih cukup tinggi. Bagi yang memilih kelompok IPC dengan tiga pilihan, maka pilihan ketiga akan diproses dengan cara yang sama.

Pendek kata, SPMB tidak mengenal passing grade. Setiap program studi menerima calon mahasiswa sesuai urutan nilainya, nilai yang lebih baik mendapat prioritas untuk diterima lebih dulu, dan penerimaan berhenti setelah daya tampung terpenuhi.

Jadi, kalau calon mahasiwa memilih program studi favorit, maka ia harus berupaya untuk meraih nilai ujian maksimal. Dengan asumsi, apabila nilai ujiannya tinggi, maka akan dapat mengalahkan para pesaingnya di program studi itu.

Kemauan

Pemilihan program studi di PTN, idealnya, selain karena calon mahasiswa mampu menaklukkan soal-soal ujian SPMB juga harus selaras dengan minat dan bakatnya, sehingga ia diharapkan sukses menyelesaikan studinya di PTN. Namun, dalam SPMB, melalui uji keterampilan program studi keolahragaan dan kesenian saja minat dan bakat calon mahasiswa dapat diketahui. Sebab, berdasarkan Keputusan Mendiknas No. 173/U/2001 tentang Penerimaan Calon Mahasiswa pada Perguruan Tinggi, SPMB hanya bertujuan untuk memilih calon mahasiswa baru yang mempunyai kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di PTN sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Dari sini, domain afektif dan psikomotor (menurut Taxonomy Bloom)¡ªkecuali untuk program studi keolahragaan dan kesenian¡ªtidak terungkapkan.

SPMB selain menafikan minat dan bakat calon mahasiswa juga tidak mengungkap perilakunya selama bersekolah di SMTA (misalnya : rajin, malas, tukang menyontek, sering kesiangan/terlambat, aktivis, trouble maker, dan lain-lain perbuatan positif maupun negatif siswa).

Berdasarkan uraian di atas, dalam mengikuti SPMB, calon mahasiswa hendaknya menggunakan hati nuraninya. Maksudnya, jangan menjadikan PTN sebagai ¡°tujuan¡±, tetapi sebagai ¡°alat¡± belaka untuk mencapai tujuan yang riil yakni dunia kerja atau masa depan.

Adalah wajar nian tatkala calon mahasiswa memilih program studi favorit di PTN, karena program-program studi itu memang menjanjikan dunia kerja atau masa depan yang relatif lebih baik; dengan gaji, penghasilan, atau kesejahteraan yang layak untuk hidup.

Jadi, biarpun gagal diterima di kedokteran umum, arsitektur, teknik informatika, komputer, ekonomi, manajemen, akuntansi, sastra Inggris, dan lain-lain program studi ¡°favorit¡± di PTN; hal itu bukanlah akhir dari segalanya. Toh, masih banyak PTS-PTS yang membuka program-program studi sejenis dengan kualitas pembelajaran yang tidak kalah dengan PTN dan biaya pendidikan yang cukup terjangkau calon mahasiswa. Lalu, mengapa tetap ngotot ke PTN, kalau tujuan utamanya adalah meraih masa depan yang lebih baik?. NNN Penulis, 10 tahun aktif di berbagai Bimbel di Bandung; kini tenaga fungsional di SMAN 21 Bandung NNN

Saya arief mangkoesapoetra setuju jika bahan yang dikirim dapat dipasang dan digunakan di Homepage Pendidikan Network dan saya menjamin bahwa bahan ini hasil karya saya sendiri dan sah (tidak ada copyright). . Selengkapnya......
Paradigma Pengembangan Sekolah Unggulan


Sekolah Unggulan dapat diartikan sebagai sekolah bermutu namu dalam penerapan saya bahkan penerapan semua kalangan bahwa dalam kategori unggulan tersirat harapan-harapan terhadap apa yang dapat diharapkan dimiliki oleh siswa setelah keluar dari sekolah unggulan. Harapan itu tak lain adalah sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan oleh siswa itu sendiri yaitu sejauh mana keluaran (output) sekolah itu memiliki kemampuan intelektual, moral dan keterampilan yang dapat berguna bagi masyarakat.

Untuk menyikapi semua itu, kita harus mengubah system pembelajaran yang selama ini berlaku disemua tingkat pendidikan yaitu adanya keterkungkungan siswa dana guru dalam melaksanakan PBM, saya selaku pengajar di SMA Negeri 1 Bulukumba telah merubah sisten itu sejak januari 2006. Sistem yang saya maksud adalah system dimana Siswa dan Guru dikejar dengan pencapaian target kurikulum dalam artian guru dituntut menyelesaikan semua materi yang ada dalam kurikulum tanpa memperhatikan ketuntasan belajar siswa, disamping itu adanya anggapan bahwa belajr adalah berupa transformasi pengetahuan (Transfer of knowlwdge).

Pada sisi unggulan semua system itu seharusnya tidak diterapkan agar apa yang menjadi harapan siswa, orang tua siswa, pemerintah, masyarakat bahkan kita selaku pengajar dan pendidik dapat tercapai. Mari kita sama-sama merubah semua itu dengan mengembangkan Learning How to Learn (Murphi,1992) atau belajar bagaimana belajar, artinya belajar itu tidak hanya berupa transformasi pengetahuan tetapi jauh lebih penting adalah mempersiapkan siswa belajar lebih jauh dari sumber-sumber yang mereka temukan dari pengalaman sendiri, pengalaman orang lain maupun dari lingkungan dimana dia tumbuh guna mengembangkan potensi dan perkembangan dirinya atau dengan kata lain belajar pada hakekatnya bagaimana mengartikulasikan pengetahu an-pengetahuan siswa kedalam kenyataan hidup yang sedang dan yang akan dihadapi oleh siswa.

Secara pribadi dalam hal mengembangkan sekolah kearah sekolah unggulan (sekolah bermutu) disamping perubahan-perubahan tersebut masih banyak hal yang perlu diperhatikan diantaranya : Sarana dan prasarana, Menejmen persekolahan,Visi dan Misi sekolah, Profesionalisme Guru dan lain-lain. Untuk Profesionalisme bukan berarti menguasai sebagian besar pengetahuan tatapi lebih penting adalah bagaimana membuat siswa dapat belajar, guru dan siswa disederhanakan agat tidat tercipta gep, adanya perilaku guru yang membuat siswa tersisih atau terpisah dari gurunya, guru dan siswa harus terjalin komunikasi agar dalam proses pembelajaran ada keterbukaan siswa mengeritik dan mengeluarkan pendapat. Sebab bukan tidak mungkin dengan pengaruh perkembangan teknologi siswa lebih pintar dari gurunya.

Itulah asumsi saya mengenai pengembangan sekolah unggulan, mudah-mudahan, pemerintah termasuk kawan-kawan seprofesi dapat menerapka hal tersebut bahkan mengembangkan lebih jauh lagi.




___________
Drs. Abdul Hadis -- . Selengkapnya......
Pendidikan Bermutu di tengah Pentas Budaya Instan


Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.



Zaman sudah berubah. Semua orang maunya serba cepat. Jadinya, cenderung mengabaikan proses tapi ingin segera mendapat hasil. Apalagi di negara dengan etos kerja rendah seperti Indonesia. Akibatnya, budaya instan mulai masuk ke setiap kehidupan kita. Hidup di zaman modern seperti sekarang ini segala sesuatu dapat kita dapatkan dengan mudah, praktis dan cepat. Kemajuan teknologi telah memanjakan kita. Mau ngobrol dengan rekan atau saudara yang bermukim di belahan dunia lain, tinggal angkat telepon atau buka internet. Ingin belanja atau makan di restoran tapi malas keluar, tinggal pesan lewat telepon atau beli lewat situs. Mau transaksi —transfer uang, bayar listrik, kartu kredit, beli pulsa— tidak perlu susah-susah ke bank atau ATM. Semua bisa dilakukan lewat handphone. Bagi cewek-cewek yang ingin rambut panjang tidak perlu harus menunggu sampai berbulan-bulan. Cukup tunggu ½ jam saja dengan teknik hair extension, rambut bisa panjang sesuai keinginan.



Maklum, orang makin sibuk. Malas direpotkan dengan hal-hal ribet. Maunya serba instan. Salahkah itu?, selama masih mengikuti hukum alam, serba instan itu sah-sah saja. “Hidup yang baik dan sukses adalah hidup yang sesuai dengan proses alam”. Sampai level tertentu teknologi bisa kita pakai untuk mempercepat hal-hal yang bisa dipercepat sesuai hukum alam. Kemajuan teknologi dan tuntutan zaman, memungkinkan kita mendapatkan sesuatu serba cepat. Tetapi tidak asal cepat. Kualitas harus tetap terjaga. “Padi 100 hari baru panen itu bagus”. Tapi ingat itu ada yang bisa dipercepat. Mestinya, hasilnya harus lebih baik. Jadi, cepat, baik dan bermutu harus berlangsung bersama.



Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Mendapatkan sesuatu dengan mudah membuat orang enggan bersusah payah. Tak mau melewati proses. Alias malas. Yang penting cepat !. Bermutu atau tidak, itu urusan nanti. Berorientasi hanya pada hasil. Proses tidak penting. Parahnya, “virus” itu sudah menyebar ke berbagai aspek kehidupan. Ingin sukses dengan cara instan. Jadilah, banyak orang korupsi, punya gelar palsu, beli skripsi, ijazah aspal, asal lulus, cepat kaya lewat penggandaan uang dan lain sebagainya. Kalau memang berat, membosankan dan ketinggalan zaman mengapa kita harus bermutu? Kalau ada cara cepat yang memberi hasil, mengapa tidak dicoba?. Lebih lanjut, sekarang ini sudah terjadi pergeseran nilai di masyarakat. Orang makin individualis dan cenderung melecehkan hak orang lain. Untuk mengejar kesuksesannya, orang tak ragu-ragu mengorbankan orang lain.



Pendidikan Cenderung Dibisniskan.



Munculnya berbagai cara yang mengarah pada pelanggaran etika akademik yang dilakukan perguruan tinggi kita untuk memenangkan persaingan, menunjukkan bahwa pendidikan kini cenderung dipakai sebagai ajang bisnis. Pola promosi yang memberikan kemudahan dan iming-iming hadiah merupakan suatu gambaran bahwa perguruan tinggi tersebut tidak ada inovasi dalam hal kualitas pendidikan. Kecenderungan tersebut akan menghancurkan dunia pendidikan, karena akhirnya masyarakat bukan kuliah untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya mengejar gelar untuk prestise. Kondisi pendidikan tinggi saat ini cukup memprihatinkan. Ada PTS yang mengabaikan proses pendidikan. Bahkan ada PTS yang hanya menjadi mesin pencetak uang, bukan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal Ini yang membuat persaingan menjadi semakin tidak sehat.



Produk lulusan perguruan tinggi yang proses pendidikannya asal-asalan dan bahkan akal-akalan, juga cenderung menghalalkan segala cara untuk merekrut calon mahasiswa sebanyak-banyaknya, dengan promosi yang terkadang menjebak dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan. Apakah ini gambaran pendidikan berkualitas ?. Bahkan ada beberapa PTS di Jakarta yang memainkan range nilai untuk meluluskan mahasiswanya, karena mereka takut, ketika selesai ujian akhir (UTS/UAS) banyak mahasiswanya yang tidak lulus alias IP/IPK nasakom. Sehingga mereka lulus dengan angka pas-pasan yang sebenarnya mahasiswa tersebut tidak lulus. Dalam hal ini semua pihak harus melakukan introspeksi untuk bisa memberi pelayanan pendidikan yang berkualitas. Kopertis, harus bersikap tegas menindak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang melanggar dan mensosialisasikan aturan yang tak boleh dilanggar oleh PTS. Pengelola perguruan tinggi juga harus menghentikan semua langkah yang melanggar aturan. Kunci pengawasan itu ada secara bertahap di tangan Ketua Program Studi, Direktur, Dekan, Rektor dan Ketua Yayasan.

Tantangan Lulusan Sarjana di Era Informasi.



Ketika para sarjana memadati berbagai arena bursa kerja untuk menawarkan ilmu dan ijazah mereka, iklan-iklan penerimaan mahasiswa baru juga nyaris memenuhi halaman-halaman surat kabar. Dua fenomena tersebut ironis. Promosi Perguruan Tinggi untuk menjaring calon mahasiswa sama "gencarnya" dengan peningkatan pengangguran lulusan. Di sisi lain, perlu diajukan pertanyaan, kualifikasi apakah sebenarnya yang disyaratkan oleh para pencari tenaga kerja lulusan sarjana Perguruan Tinggi ini ?



Jawaban yang diperoleh para peneliti umumnya adalah campuran kualitas personal dan prestasi akademik. Tetapi pencari tenaga kerja tidak pernah mengonkretkan, misalnya, seberapa besar spesialisasi mereka mengharapkan suatu program studi di Perguruan Tinggi. Kualifikasi seperti memiliki kemampuan numerik, problem-solving dan komunikatif sering merupakan prediksi para pengelola Perguruan Tinggi daripada pernyataan eksplisit para pencari tenaga kerja. Hasil survei menunjukkan perubahan keinginan para pencari tenaga kerja tersebut adalah dalam hal kualifikasi lulusan Perguruan Tinggi yang mereka syaratkan.



Tidak setiap persyaratan kualifikasi yang dimuat di iklan lowongan kerja sama penting nilainya bagi para pencari tenaga kerja. Dalam prakteknya, kualifikasi yang dinyatakan sebagai "paling dicari" oleh para pencari tenaga kerja juga tidak selalu menjadi kualifikasi yang "paling menentukan" diterima atau tidaknya seorang lulusan sarjana dalam suatu pekerjaan.



Yang menarik, tiga kualifikasi kategori kompetensi personal, yaitu kejujuran, tanggung jawab, dan inisiatif, menjadi kualifikasi yang paling penting, paling dicari, dan paling menentukan dalam proses rekrutmen. Kompetensi interpersonal, seperti mampu bekerja sama dan fleksibel, dipandang paling dicari dan paling menentukan. Namun, meskipun sering dicantumkan di dalam iklan lowongan kerja, indeks prestasi kumulatif (IPK) sebagai salah satu indikator keunggulan akademik tidak termasuk yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan.



Di sisi lain, reputasi institusi Pendidikan Tinggi yang antara lain diukur dengan status akreditasi program studi sama sekali tidak termasuk dalam daftar kualifikasi yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan proses rekrutmen lulusan sarjana oleh para pencari tenaga kerja.



Ada kecenderungan para pencari tenaga kerja "mengabaikan" bidang studi lulusan sarjana Dalam sebuah wawancara, seorang kepala HRD sebuah bank di Cirebon menegaskan, kesesuaian kualitas personal dengan sifat-sifat suatu bidang pekerjaan lebih menentukan diterima atau tidaknya seorang lulusan Perguruan Tinggi. Misalnya, posisi sebagai kasir bank menuntut kecepatan, kecekatan, dan ketepatan. Maka, lulusan sarnaja dengan kualitas ini punya peluang besar untuk diterima meskipun latar belakang bidang pendidikannya tidak sesuai. Kepala HRD itu mengatakan, "Saya pernah menerima Sarjana Pertanian dari Bogor sebagai kasir di bank kami dan menolak Sarjana Ekonomi manajemen dari Bandung yang IPK-nya sangat bagus."



Kualifikasi-kualifikasi yang disyaratkan dunia kerja tersebut penting diperhatikan oleh pengelola Perguruan Tinggi untuk mengatasi tidak nyambung-nya antara Perguruan Tinggi dengan dunia kerja dan pengangguran lulusan. Jika pembenahan sistem seleksi mahasiswa baru dimaksudkan untuk menyaring mahasiswa sesuai kompetensi dasarnya, perhatian pada kualifikasi yang dituntut pasar kerja dimaksudkan sebagai patokan proses pengolahan kompetensi dasar tersebut. Untuk itu semua, kerja sama Perguruan Tinggi dan dunia kerja adalah perlu.






___________
Tata Sutabri S.Kom, MM -- Deputy Chairman of STMIK INTI INDONESIA, Pemerhati Dunia Pendidikan TI, Jl. Arjuna Utara No.35 – Duri Kepa Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510 Telp. 5654969, e-mail : tata.sutabri@inti.ac.id . Selengkapnya......
Komersialisasi Pendidikan Tinggi


Perguruan tinggi merupakan suatu wadah yang digunakan untuk Research & Development (R&D) serta arena penyemaian manusia baru untuk menghasilkan generasi yang memiliki kepribadian serta kompetensi keilmuan sesuai bidangnya. Secara umum dunia pendidikan memang belum pernah benar-benar menjadi wacana publik di Indonesia, dalam arti dibicarakan secara luas oleh berbagai kalangan, baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung dengan urusan pendidikan. Namun demikian, bukan berarti bahwa permasalahan ini tidak pernah menjadi perhatian.



Munculnya berbagai cara yang mengarah pada pelanggaran etika akademik yang dilakukan perguruan tinggi kita untuk memenangkan persaingan, menunjukkan bahwa pendidikan kini cenderung dipakai sebagai ajang bisnis. Pola promosi yang memberikan kemudahan dan iming-iming hadiah merupakan suatu gambaran bahwa perguruan tinggi tersebut tidak ada inovasi dalam hal kualitas pendidikan. Kecenderungan tersebut akan menghancurkan dunia pendidikan, karena akhirnya masyarakat bukan kuliah untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya mengejar hadiah & gelar untuk prestise. Kondisi pendidikan tinggi saat ini cukup memprihatinkan. Ada PTS yang mengabaikan proses pendidikan. Bahkan ada PTS yang hanya menjadi mesin pencetak uang, bukan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal Ini yang membuat persaingan menjadi semakin tidak sehat.



Produk lulusan perguruan tinggi yang proses pendidikannya asal-asalan dan bahkan akal-akalan, juga cenderung menghalalkan segala cara untuk merekrut calon mahasiswa sebanyak-banyaknya, dengan promosi yang terkadang menjebak dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan. Apakah ini gambaran pendidikan berkualitas ?. Semoga masyarakat dan orang tua yang akan menyekolahkan putra putrinya tidak terjebak pada kondisi tersebut dan lebih bijak dalam memilih perguruan tinggi, sehingga putra-putrinya tidak terkesan asal kuliah.



Ditengah besarnya angka pengangguran di Indonesia yang telah mencapai lebih dari 45 juta orang, langkah yang harus ditempuh adalah mencari pendidikan yang baik dan bermutu yang dibutuhkan pasar. Bukan hanya murah saja dan asal. Tidak dipungkiri lagi bahwa selama ini, dunia industri kesulitan mencari tenaga kerja dengan keahlian tertentu untuk mengisi kebutuhan pekerjaan. Bila membuka lowongan, yang melamar biasanya banyak, namun hanya beberapa yang lulus seleksi.



Pasalnya jarang ada calon pegawai lulusan perguruan tinggi atau sekolah, yang memiliki keahlian yang dibutuhkan, karena kebanyakan berkemampuan rata-rata untuk semua bidang. Jarang ada yang menguasai bidang-bidang yang spesifik. Hal ini tentunya menyulitkan pihak pencari kerja, karena harus mendidik calon karyawan dulu sebelum mulai bekerja.



Sebagian besar perguruan tinggi atau sekolah mendidik tenaga ahli madya (tamatan D.III) tetapi keahliannya tidak spesifik.



Lebih parah lagi, bahkan ada PTS di Jakarta yang memainkan range nilai untuk meluluskan mahasiswanya, karena mereka takut, ketika selesai ujian akhir (UTS/UAS) banyak mahasiswanya yang tidak lulus alias IP/IPK nasakom. Sehingga mereka lulus dengan angka pas-pasan yang sebenarnya mahasiswa tersebut tidak lulus. Ini adalah cermin dari proses PEMBODOHAN BANGSA bukan mencerdaskan BANGSA. Dalam hal ini semua pihak harus melakukan introspeksi untuk bisa memberi pelayanan pendidikan yang baik & berkualitas. Kopertis, harus bersikap tegas menindak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang melanggar dan mensosialisasikan aturan yang tak boleh dilanggar oleh PTS. Pengelola perguruan tinggi juga harus menghentikan semua langkah yang melanggar aturan. Kunci pengawasan itu ada secara bertahap di tangan Ketua Program Studi, Direktur, Dekan, Rektor dan Ketua Yayasan.



Selain itu pula, apa yang menjadi barometer yang menunjukkan eksistensi sebuah perguruan tinggi? Untuk saat ini opini publik dan beberapa kalangan masyarakat bahwa eksistensi sebuah Perguruan Tinggi dilihat dari kuantitas mahasiswanya bukan kualitasnnya. Nah ini jelas sudah terlihat faktanya bahwa pendidikan di Indonesia hanya menjadi komoditi bisnis semata.



Menatap masa depan berarti mempersiapkan generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap pembelajaran dan merupakan terapi kesehatan jiwa bagi anak bangsa, harapan kami semoga komersialisasi pendidikan tinggi tidak menjadi sebuah komoditi bisnis semata, akan tetapi menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal ditengah kompetisi global. mulailah dari diri sendiri untuk berbuat sesuatu guna menciptakan pendidikan kita bisa lebih baik dan berkualitas, karena ini akan menyangkut masa depan anak-anak kita dan Juga Bangsa Indonesia.




___________
Tata Sutabri S.Kom, MM -- Deputy Chairman of STMIK INTI INDONESIA, Pemerhati Dunia Pendidikan TI, Jl. Arjuna Utara No.35 – Duri Kepa Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510 Telp. 5654969, e-mail : tata.sutabri@inti.ac.id . Selengkapnya......